Minggu, 28 September 2014

@HanibalHamidi @perdesaan_sehat #jamborePS Permanen Tuntut Jokowi Benahi Revolusi Kesehatan Terlebih Dahulu

HANIBAL HAMIDI
“Menemukan kembali melalui merekontruksi kembali kekinian keagungan budaya nusantara
yang disegani oleh banyak bangsa terdahulu, membutuhkan proses yang tidak sebentar melalui
dialektika sosial yang bijak dengan arah masa depan kesatuan dunia berbasis IT. Yang pasti, prioritas bagi penjaminan bagi janin-balita untuk tumbuh dan berkembangnya sel otak dan Memory dalam otak belakang yang tersimpan semua
stimulus panca indera bayi 0-3 tahun (fase oral dan anal) secara optimal adalah sebuah keniscayaan bagi bahan dasar utama pada awal
proses pendidikan” – perdesaansehat.com

Hanibal Hamidi, PP lKNU

Permanen Tuntut Jokowi Benahi
Revolusi Kesehatan Terlebih Dahulu

Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih menjadi angin segar bagi rakyat
Indonesia untuk mendapatkan kehidupan dan fasilitas hidup yang layak. Gebrakan Revolusi
Kesehatan yang digagas oleh Jokowi dinilai jadi kunci dasar Revolusi Mental untuk memerdekakan bangsa ini supaya mencapai harapan hidup yang
sehat.

Untuk itu, Perkumpulan Alumnus Sastra Dan  Alumnus Kedokteran Universitas Indonesia
(SastraStovia) menegaskan, perlu adanya rekonstruksi ulang narasi besar mengenai kesehatan nasional sebagai acuan utama dalam
sistem Revolusi Mental.

“Kesehatan Nasional tidak untuk sekedar basa-basi jaman diskusi, dimana kebijaksanaan pemerintah tidak mengedepankan keutamaan
Kesehatan Nasional,” ujar Direktur Khusus Permanen Dedy Syeh, saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kemarin.

Seminar sehari dengan tema ‘Revolusi Kesehatan Menuju Revolusi Mental’ ini diharapkan bisa
memahami jika Kesehatan Nasional merupakan suatu konstruksi sosial dalam pertarungan berbagai disiplin pemikiran dengan kekuasaan.dan pengetahuan yang memproduksinya terus  menerus.

“Bahwa hak untuk sehat berkaitan langsung dengan regulasi dan kebijakan politik menjadi
latarbelakang analitis terhadap keadilan  kesehatan,” ujarnya.

Bagi Dedy, kesehatan merupakan konsep keadilan yang menuntut negara untuk menghormati hal-
hal terkait hak atas otonomi tubuh dan distribusi sumberdaya. “Negara harus betul-betul  memahami ukuran kesejahteraan yang dihitung
melalui indeks kebahagiaan,” tutur Dedy.

Atas dasar itulah, para pembicara yang terdiri dari Rocky Gerung, dr. Hanibal Hamidi, Achmad Syafic, Dr. Tony Doludea menyetujui dan
mendukung terjadinya Revolusi Mental yang harus didahului oleh Revolusi Kesehatan.

“Forum menyepakati agar pemerintahan Jokowi- JK untuk mengagendakan Revolusi Kesehatan sebagai program andalan kabinetnya ke depan,” paparnya.
Pemilihan kendali pelaksanaan melalui Kartu  Indonesia Sehat dalam menjamin keterjangkauan
pelayanan pengobatan saat sakit oleh BPJS sebagai lembaga pelaksananya, sekaligus
pelayanan bagi peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit seluruh warga NKRI oleh
Kementerian Kesehatan sekaligus sebagai regulator Pembangunan Kesehatan serta  pelayanan keluarga berencana oleh BKKBN.

“Mengingat strategisnya hal tersebut, maka SastraSovia mendukung pilihan kebijakan politik
Jokowi-JK untuk memaskitak menteri kesehatan adalah Preofesional yang memiliki kompetensi dan komitmen terhadap hal-hal strategis, dan bukan berlandaskan tingginya gelar pendidikan semata,” tandasnya. (DED)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar